Cilegon, – cilegonselatan.com – Kegiatan senam di sore hari yang dilakukan di halaman Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon menuai sorotan. Suara musik yang mengiringi kegiatan tersebut dinilai terlalu keras sehingga dianggap mengganggu kenyamanan pasien yang sedang menjalani perawatan.
Beberapa keluarga pasien menyampaikan kekecewaannya atas kegiatan tersebut. Mereka menilai bahwa suara musik yang diputar saat senam terlalu bising dan tidak pantas dilakukan di lingkungan rumah sakit yang seharusnya menjunjung tinggi ketenangan dan kenyamanan pasien.
“Sungguh sangat disayangkan jika di lingkungan rumah sakit, yang mestinya fokus pada pemulihan pasien, justru dipenuhi dengan suara musik keras untuk senam. Ini bukan sekadar kegiatan olahraga, tapi sudah mengganggu,” ujar salah satu keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya, Rabu, (30/4/2025).
Menurutnya, kegiatan senam tidak menjadi masalah selama tidak mengganggu suasana rumah sakit. Ia berharap manajemen RSKM bisa lebih bijak dalam menyesuaikan volume musik agar tetap memberikan ruang tenang bagi pasien.
“Silakan saja senam sambil mendengarkan musik, tapi tolong volumenya disesuaikan. Jangan sampai seperti sedang di tempat hiburan malam. Rumah sakit butuh suasana yang kondusif agar pasien bisa pulih dengan tenang,” tambahnya.
Kegiatan senam memang merupakan rutinitas yang dilakukan oleh sebagian rumah sakit atau institusi kesehatan untuk menjaga kebugaran tenaga medis dan staf. Namun, dalam pelaksanaannya, perlu memperhatikan etika dan kenyamanan lingkungan, terlebih lagi jika kegiatan dilakukan di ruang terbuka yang dekat dengan ruang rawat inap.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Humas RSKM Cilegon, Agus, membenarkan adanya kegiatan olahraga tersebut. Ia menyampaikan bahwa senam memang rutin dilaksanakan sebagai upaya menjaga kesehatan para karyawan rumah sakit.
“Ya kang, untuk menjaga kesehatan karyawan diadakan olahraga,” ujar Agus dalam keterangannya.
Namun demikian, Agus tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait keluhan dari keluarga pasien mengenai tingkat kebisingan musik yang digunakan selama kegiatan berlangsung.
Belum ada informasi apakah pihak rumah sakit akan melakukan evaluasi atau penyesuaian terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut ke depannya. Meski begitu, keluhan dari masyarakat ini diharapkan bisa menjadi perhatian bagi manajemen rumah sakit agar dapat menjaga keseimbangan antara kebugaran pegawai dan kenyamanan pasien.
Segala bentuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebisingan harus dikaji secara matang sebelum diterapkan
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa seluruh aktivitas di lingkungan rumah sakit harus berorientasi pada kenyamanan pasien. Upaya menjaga kesehatan pegawai tetap penting, namun pelaksanaannya perlu disesuaikan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi pihak lain, khususnya pasien dan keluarga mereka.
Leave a Reply