Cilegon, – ( CS ) – Tergugah dan tergerak untuk mendapatkan kejelasan nasib 5.189 guru madrasah di Kota Cilegon yang menghadapi kekecewaan mendalam setelah honor daerah yang seharusnya mereka terima tidak kunjung cair triwulan 4 tahun 2025.
Kondisi ini memunculkan keresahan di kalangan guru madrasah yang menggantungkan hidup pada honor tersebut,dan juga menggugah hati para lembaga ,ormas, LSM,OKP yang tergabung dalam forum komunikasi Ormas terdaftar sekota Cilegon dalam wadah Forkomaster.
Beberapa perwakilan dari Forkomaster mendatangi pemerintah kota Cilegon dalam hal ini Kabag kesra kota Cilegon untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait permasalahan ini,hal ini di sampaikan oleh Forkomaster diruang kerja Kabag kesra kota Cilegon, Pada hari Jum’at pagi 03 Januari 2025
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Cilegon, Rahmatullah, menjelaskan bahwa honor untuk guru madrasah seharusnya disalurkan melalui mekanisme hibah kepada Kementerian Agama (Kemenag) Cilegon.
Namun hingga kini, pencairan tersebut belum terealisasi. “Honor ini ada di bagian Kesra, bentuknya hibah ke Kemenag Cilegon. Namun karena ada persoalan di ranah anggaran, honor ini belum bisa disalurkan,” ujar nya Rahmatullah saat ditemui awak media
Lanjut Rahmatullah,bahwa untuk pengajuan honor guru madrasah sudah ia upayakan sampai detik detik akhir di bulan Desember 2024 lalu.
” Kita sudah upayakan bahkan dibulan Desember ini kita sudah ajukan di tanggal 3,23,31 Desember,bahkan sampai PKL.21.00 wib kita masih upayakan,akan tetapi Hasil nya nihil karena jawaban dari BPKAD uang nya tidak ada,” jelas nya
Sampai saat ini hingga tanggal 3 Januari 2025 masih kita komunikasikan, mudah-mudahan para guru madrasah ini Honor bisa di cairkan,namun kami juga tidak bisa memastikan apakah honor guru madrasah ini masih bisa cair,karena melihat dari anggaran yang saat ini yang tidak memungkinkan,” tutur nya
Perwakilan Forkomaster Maman Hilman , menyayangkan situasi ini. Ia menilai bahwa harus nya guru madrasah ini harus mendapatkan kesejahteraan dan perhatian jangan sampai kesejahteraan guru madrasah cenderung terabaikan.
“Seharusnya bulan Desember ini honor cair. Tapi nyatanya, sampai akhir 2024, tidak ada kejelasan sama sekali. Ini sangat memprihatinkan, mengingat guru-guru madrasah adalah landasan penting pendidikan agama di Cilegon,” ungkap Maman Hilman.
Kondisi ini juga disebut-sebut sebagai dampak dari defisit anggaran yang dialami Pemkot Cilegon. Namun, banyak pihak menilai bahwa alasan defisit tidak seharusnya mengorbankan hak-hak guru madrasah.
“Semua jadi korban. Kasihan guru-guru yang sudah berjuang mengajar tapi hak mereka terabaikan,dan kemungkinan dana hibah guru madrasah tidak akan cair atau Hangus” tambahnya.
Lanjut Maman Hilman,ia meminta agar kedepan honor guru madrasah ini jangan bersumber dari dana hibah akan tetapi dana tetap,jika kedepan masih memakai dana hibah tidak menutup kemungkinan hal seperti ini akan terus terulang bahkan lebih parah dari saat ini yang terjadi,” pinta nya
Maman Hilman berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah Kota Cilegon untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Mereka juga mendesak Wali Kota Cilegon Helldy Agustian memberikan penjelasan dan solusi konkret terkait honor yang belum cair,” pungkas nya
( RED)
Leave a Reply