Serang,- Cilegonselatan.com,- Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya lokal dengan menggelar kegiatan Sasaka Cibanten, sebuah agenda kebudayaan yang sarat makna dan diisi dengan tradisi maca syeikh serta diskusi budaya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Komunitas Opik (Obrolan Pinggir Kanal) Sukadiri, yang diprakarsai oleh tokoh muda Syaefudin, perwakilan BPK Wilayah VIII. Ia menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan warisan leluhur di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi.
“Budaya adalah jati diri dan kekuatan kita. Kalau tidak dijaga, kita akan kehilangan arah dan akar sejarah. Melalui kegiatan Sasaka Cibanten ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama melestarikan tradisi dan nilai luhur Banten,” ujar Syaefudin dalam sambutannya.
Tradisi maca syeikh yang menjadi bagian utama acara tersebut, merupakan simbol penghormatan terhadap para leluhur sekaligus ungkapan rasa syukur atas berkah kehidupan. Ritual ini juga menjadi momentum refleksi agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budaya lokal.
Selain ritual budaya, kegiatan juga dirangkai dengan diskusi kebudayaan yang menghadirkan budayawan, tokoh masyarakat, dan perwakilan generasi muda. Diskusi ini membahas strategi pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari penguatan karakter masyarakat sekaligus peluang pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya.
Melalui kegiatan Sasaka Cibanten, BPK Wilayah VIII berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya, serta menjadikannya sumber inspirasi dalam membangun daerah yang berkarakter dan berdaya saing.

















Leave a Reply